MODEL ETIKA DALAM BISNIS, SUMBER NILAI ETIKA DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA MANAJERIAL
MODEL ETIKA DALAM BISNIS, SUMBER NILAI ETIKA DAN
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA MANAJERIAL
2.1 Pengertian Etika Bisnis
Etika umum adalah yang
menyangkut hal-hal umum yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari. Sedangkan
etika khusus adalah penerapan prinsip – prinsip dan norma - norma dalam bidang
– bidang tertentu. Salah satu contoh etika khusus ini adalah etika bisnis,
Etika bisnis adalah penerapan etika
dalam dunia bisnis. Seperti etika terapan pada umumnya, bidang kajian etika
bisnis terkategori dalam : level makro, level mikro, level individu dan level
intenasional.
2.2 Model Etika Dalam Bisnis
Carrol
dan Buchollz (2005) dalam Rudito (2007 : 49) membagi tiga tingkatan manajemen
dilihat dari cara para pelaku bisnis dalam menerapkan etika dalam bisnisnya :
1. Immoral
Manajemen
Immoral manajemen merupakan
tingkatan terendah dari model manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip etika
bisnis. Manajer yang memiliki manajemen tipe ini pada umumnya sama sekali tidak
mengindahkan apa yang dimaksud dengan moralitas, baik dalam internal
organisasinya maupun bagaimana dia menjalankan aktivitas bisnisnya. Para pelaku
bisnis yang tergolong pada tipe ini, biasanya memanfaatkan kelemahan-kelemahan
dan kelengahan - kelengahan dalam komunitas untuk kepentingan dan keuntungan
diri sendiri, baik secara individu atau kelompok mereka.
Kelompok manajemen ini selalu
menghindari diri dari yang disebut etika. Bahkan hukum dianggap sebagai batu
sandungan dalam menjalankan bisnisnya.
2. Amoral Manajemen
Tingkatan kedua dalam aplikasi etika
dan moralitas dalam manajemen adalah amoral manajemen. Berbeda dengan immoral
manajemen, manajer dengan tipe manajemen seperti ini sebenarnya bukan tidak
tahu sama sekali etika atau moralitas. Ada dua jenis lain manajemen tipe amoral
ini, yaitu Pertama, manajer yang tidak sengaja berbuat amoral (unintentional amoral manager). Tipe ini
adalah para manajer yang dianggap kurang peka, bahwa dalam segala keputusan
bisnis yang diperbuat sebenarnya langsung atau tidak langsung akan memberikan
efek pada pihak lain. Oleh karena itu, mereka akan menjalankan bisnisnya tanpa
memikirkan apakah aktivitas bisnisnya sudah memiliki dimensi etika atau belum.
Manajer tipe ini mungkin saja punya niat baik, namun mereka tidak bisa melihat
bahwa keputusan dan aktivitas bisnis mereka apakah merugikan pihak lain atau
tidak. Tipikal manajer seperti ini biasanya lebih berorientasi hanya pada hukum
yang berlaku, dan menjadikan hukum sebagai pedoman dalam beraktivitas.
3. Moral Manajemen
Tingkatan tertinggi dari penerapan
nilai- nilai etika atau moralitas dalam bisnis adalah moral manajemen. Dalam
moral manajemen, nilai-nilai etika dan moalitas diletakan pada level standar
tertinggi dari segala bentuk perilaku dan aktivitas bisnisnya. Manajer yang
termasuk dalam tipe ini hanya menerima dan mematuhi aturan- aturan yang berlaku
namun juga terbisa meletakan prinsip-prinsip etika dalam kepemimpinanya.
2.3
Pengertian Agama ,
Filosofi, Budaya dan Hukum
1. Agama
Agama adalah sumber dari segala moral dalam etika apapun
dengan kebenarannya yang absolut. Tiada keraguan dan tidak boleh diragukan
nilai-nilai etika yang bersumber dari agama. Agama berkorelasi kuat dengan
moral. Setiap agama mengandung ajaran moral atau etika yang di jadikan pegangan
bagi para penganutnya. Pada umumnya, kehidupan beragama yang baik akan
menghasilkan kehidupan moral yang baik pula. Filosofi
Pandangan
hidup seseorang atau sekelompok orang. Arti Filosofi yaitu studi
mengenai kebijaksanaan, dasar dasar pengetahuan, dan proses yang digunakan
untuk mengembangkan dan merancang pandangan mengenai suatu kehidupan. Filosofi
memberi pandangan dan menyatakan secara tidak langsung mengenai sistem
kenyakinan dan kepercayaan. Setiap filosofi individu akan dikembangkan
dan akan mempengaruhi prilaku dan sikap individu tersebut.
2. Budaya
Ciri khas utama
yang paling menonjol yaitu kekuluargaan dan hubungan kekerabatan yang
erat. Definisi budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adatistiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan
bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.
Hukum
Biasanya hukum dibuat setelah pelanggaran – pelanggaran
terjadi dalam komunitas. Arti hukum adalah sistem yang terpenting
dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. Dari bentuk
penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai
cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam
hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara
dapat menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi
penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan
politik serta cara perwakilan mereka yang akan dipilih.
Administratif hukum digunakan untuk meninjau kembali
keputusan dari pemerintah, sementara hukum internasional mengatur persoalan
antara berdaulat negara dalam kegiatan mulai dari perdagangan lingkungan
peraturan atau tindakan militer. filsuf Aristotle menyatakan bahwa "Sebuah
supremasi hukum akan jauh lebih baik dari pada dibandingkan dengan peraturan
tirani yang merajalela.
2.4
Ada Beberapa Faktor
Yang Mempengaruhi Etika Mencakup :
a. Leadership
Kepemimpinan (Leadership) adalah kemapuan individu untuk mempengaruhi memotivasi,
dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi efektifitas dan
keberhasilan organisasi. Menurut Handoko (2000 : 294) definisi atau pengertian
kepemimpinan telah didefiinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh
berbagai orang yang berbeda pula.
Ada tiga
implikasi penting dari definisi tersebut, antara lain: Pertama, kepemimpinan
menyangkut orang lain – bawahan atau pengikut. Kesediaan mereka untuk menerima
pengarahan dari pemimpinan, para anggota kelompok membantu menentukan
status/kedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa
bawahan, semua kualitas kepemimpinan seorang manajer akan menjadi tidak
relevan. Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak
seimbang di antara para pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin mempunyai
wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para
anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pemimpin secara
langsung, meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung.
Ketiga, pemimpin mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain, para pemimpin tidak
hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat
memepengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya.
b. Strategi dan Performasi
Fungsi yang penting dari sebuah
manajemen adalah untuk kreatif dalam menghadapi tingginya tingkat persaingan
yang membuat perusahaannya mencapai tujuan perusahaan terutama dari sisi
keuangan tanpa harus menodai aktivitas bisnisnya berbagai kompromi etika.
Sebuah perusahaan yang jelek akan memiliki kesulitan besar untuk menyelaraskan
target yang ingin dicapai perusahaannya dengan standar-standar etika. Karena
keseluruhan strategi perusahaan yang disebut excellence harus bisa melaksanakan
seluruh kebijakan-kebijakan perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan dengan
cara yang jujur.
c. Karakter Individu
Merupakan suatu proses psikologi
yang mempengaruhi individu dalam memperoleh, mengkonsumsi serta menerima barang
dan jasa serta pengalaman. Karakteristik individu merupakan faktor internal (interpersonal)
yang menggerakan dan mempengaruhi perilaku individu.
Perjalanan hidup suatu perusahaan
tidak lain adalah karena peran banyak individu dalam menjalankan
fungsi-fungsinya dalam perusahaan tersebut. Perilaku para individu ini tentu
akan sangat mempengaruhi pada tindakan-tindakan mereka ditempat kerja atau
dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.
dikembangkan dalam organisasi yang
dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah
adaptasi eksternal dan integrasi internal.
Budaya organisasi juga berkaitan
dengan bagaimana karyawanmemahami karakteristik budaya suatu
organisasi, dan tidak terkait dengan apakah karyawan menyukai karakteristik itu
atau tidak. Budaya organisasi adalah suatu sikap deskriptif, bukan
seperti kepuasan kerjayang lebih bersifat evaluatif.
STUDY KASUS
1.
Contoh Kasus Immoral Manajemen Dalam Etika Bisnis :
Hasil
penyelidikan oleh aparat hukum dan juga oleh beberapa LSM pecinta alam.
Berulang-ulangnya kebakaran hutan belakangan ini karena beberapa pelanggaran
hukum oleh para perusahaan kayu dan perkebunan kelapa sawit. Biasanya para
pelaku memiliki beberapa motif dalam menjalankan aktivitasnya.
·
Motif pertama adalah mendapatkan kayu secara ilegal.
Beberapa perusahaan yang sengaja membakar hutan tersebut sebenarnya adalah
Perusahaan yang telah melakukan pencurian kayu, sehingga untuk menghilangkan
jejaknya mereka melakukan penebangan hutan secara sengaja. Hal ini dibuktikan
dengan melihat tunggal pohon bekas potongan gergaji mesin.
·
Motif kedua adalah mempercepat pembersihan lahan. Misalnya
bagi perusahaan yang memiliki perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah.
Hasil temuan dari LSM Save Our Borneo
(SOB) aktifitas pembakaran ini di lakukan pada malam hari pada blok yang baru
dibuka dan berdekatan dengan hutan cara itu adalah salah satu cara untuk
menghilangkan jejak yaitu bila api menyebar kehutan, maka yang disalahkan
adalah komunitas yang melakukan pembakaran.
·
Motif Ke tiga adalah Agar kenaikan PH tanah. Pada lahan
Gambut biasanya PH tanah berkisar pada 3-4. Kondisi ini Komunitas perkebunan kelapa
sawit dan AKASI tidak cocok tumbuh. Dengan melakukan pembakaran, apa yang
tersisa mampu menaikkan PH, Tanah menjadi 5-6 sehingga layak untuk di Tanami.
Solusi
:
Para
pelaku bisnis memanfaatkan kelemahan-kelemahan dan kelengahan-kelengahan dalam
komunitas untuk kepentingan dan keuntungan diri mereka secara individu atau
kelompok mereka, tentu saja ini telah menyalahi etika berbisnis. Dalam
berbisnis harus memperhatikan faktor kelestarian lingkungan sekitar yang juga
dapat menopang usaha bisnis tersebut. Seharusnya pelaku bisnis sudah dapat
memperkirakan bahaya atau dampak yang akan ditimbulkan. Pelaku bisnis harus
tahu seberapa batas yang sewajarnya. Karena ulah tersebut, banyak pihak yang
dirugikan, baik makhluk hidup disekitarnya juga dampak negatif terhadap
lingkungan. Hal ini tentunya harus menjadi pembelajaran bagi kita semua,
terutama perusahaan-perusahaan besar yang ingin membuat suatu usaha atau
tindakan bagi perusahaannya agar lebih memikirkan faktor lingkungan disekitar
wilayah yang bersangkutan.
2.
Contoh Kasus Amoral Manajemen Dalam
Etika Bisnis
Kasus Lapindo Brantas Inc. (LBI). Akibat
kecerobohan yang dilakukan pihak manajemen LBI, hingga saat ini semburan lumpur
masih berlangsung hingga saat ini sehingga menggenangi ruas jalan dan pemukiman
penduduk. Beberapa prosedur yang dilanggar LBI antara lain:
1. LBI tidak mengindahkan Surat Edaran
Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 1462/20/DJP/1996, yaitu salah satu syarat
pemberian Kuasa Pertambangan (KP) eksplorasi atau eksploitasi, LBI selaku pemegang
KP harus melakukan mekanisme Pengumuman Setempat (PS) untuk melindungi
kepentingan sosial rakyat setempat dimana usaha pertambangan dilakukan.
2. LBI
tidak mengindahkan PP Nomor 27 Tahun 1999 tentang AMDAL. LBI tidak mengindahkan
Pasal 33 ayat 1, Pasal 7 ayat 1.
3. LBI
sengaja melanggar prosedur utama sebagai standar operasional pengeboran minyak
dan gas. LBI sengaja tidak memasang selubung bor.
Solusi :
Sebelum kita
membuat suatu perusahaan atau bisnis yang berjalan di bidang pertambangan, kita
haru melakukan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) terlebih dahulu.
Sehingga, dalam menjalankan sebuah bisnis yang bergerk di bidang tersebut tidak
merusak lingkungan yang ada di sekitar kita, serta tidak merugikan banyak
pihak. Kasus tersebut hingga tahun 2016 sekarang ini masih saja berkutat dan
masih menjadi pembicaraan di kalangan pemerintah. Akibat, dari kecerobohan
pihak manajemen LBI (Lapindo Brantas Inc) semburan lumpur panas saat ini masih
saja terjadi walaupun dari pihak manajemen sudah memasang pipa agar lumpur
panas tersebut tidak bertambah semburan yang dihasilkan. Penggantian kerugian
yang dijanjikan oleh Pemerintah sampai saat ini belum sepenuhnya diterima oleh
warga sekitar perusahaan tersebut. Pemerintah harus bergerak cepat agar
penggantian kerugian yang dialami oleh korban lumpur lapindo dan memulihkan
kembali lingkungan yang asri.
3.
Contoh Kasus Moral
Manajemen Dalam Etika Bisnis
Contoh kasus enron
& KAP Arthur Anderse. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh
dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan
perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang
hampir sebesar US $ 31.2 milyar. Dalam kasus Enron diketahui terjadinya
perilaku moral hazard (perilaku jahat) : diantaranya manipulasi laporan
keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan
mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar
saham tetap diminati para investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan
orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat.
Solusi :
Suatu perusahan yang ingin
perkembangannya maju siapa yang tidak mau, apa lagi para investor yang sudah
menanamkan sahamnya terhadap perusahaan yang perkembangannya maju dengan grafik
yang bagus seperti, Perusahaan Enron. Pemilik perusahaan mengupayakan segala
cara agar perusahaan yang didirikannya berkembang dengan pesat. Tetapi, cara
yang dilakukan tersebut merupakan perilaku yang tidak jujur untuk melakukan
agar perusahaan tersebut. Seharusnya, perusahaan Enron melakukan promosi atau
bekerja sama dengan perusahaan lain yang berkualitas bagus, melakukan inovasi
dan suasana baru, atau peraturan baru yang membuat para atasan (pemilik
perusahaan dan investor) dan bawahan (karyawan)
menghargai waktu dan tidak merugikan banyak pihak.
4.
Contoh Kasus Agama Dalam Etika Bisnis
KASUS PELANGGARAN HAM YANG TERJADI DI MALUKU
Konflik dan kekerasan yang terjadi di Kepulauan Maluku
sekarang telah berusia 2 tahun 5 bulan; untuk Maluku Utara 80% relatif aman,
Maluku Tenggara 100% aman dan relatif stabil, sementara di kawasan Maluku
Tengah (Pulau Ambon, Saparua, Haruku, Seram dan Buru) sampai saat ini masih
belum aman dan khusus untuk Kota Ambon sangat sulit diprediksikan, beberapa
waktu yang lalu sempat tenang tetapi sekitar 1 bulan yang lalu sampai sekarang
telah terjadi aksi kekerasan lagi dengan modus yang baru ala ninja/penyusup
yang melakukan operasinya di daerah – daerah perbatasan kawasan Islam dan
Kristen (ada indikasi tentara dan masyarakat biasa). Penyusup
masuk ke wilayah perbatasan dan melakukan pembunuhan serta pembakaran rumah.
Saat ini masyarakat telah membuat sistem pengamanan swadaya untuk wilayah
pemukimannya dengan membuat barikade-barikade dan membuat aturan orang dapat
masuk/keluar dibatasi sampai jam 20.00, suasana kota sampai saat ini masih
tegang, juga masih terdengar suara tembakan atau bom di sekitar kota. Akibat
konflik/kekerasan ini tercatat 8000 orang tewas, sekitar 4000 orang luka –
luka, ribuan rumah, perkantoran dan pasar dibakar, ratusan sekolah hancur serta
terdapat 692.000 jiwa sebagai korban konflik yang sekarang telah menjadi
pengungsi di dalam/luar Maluku. Masyarakat kini semakin tidak percaya dengan
dengan upaya – upaya penyelesaian konflik yang dilakukan karena ketidak-seriusan
dan tidak konsistennya pemerintah dalam upaya penyelesaian konflik, ada
ketakutan di masyarakat akan diberlakukannya Daerah Operasi Militer di Ambon
dan juga ada pemahaman bahwa umat Islam dan Kristen akan saling menyerang bila
Darurat Sipil dicabut. Banyak orang sudah putus asa, bingung dan trauma
terhadap situasi dan kondisi yang terjadi di Ambon ditambah dengan
ketidak-jelasan proses penyelesaian konflik serta ketegangan yang terjadi saat
ini. Komunikasi sosial masyarakat tidak jalan dengan baik, sehingga perasaan
saling curiga antar kawasan terus ada dan selalu bisa dimanfaatkan oleh pihak
ketiga yang menginginkan konmflik jalan terus. Perkembangan situasi dan
kondisis yang terakhir tidak ada pihak yang menjelaskan kepada masyarakat
tentang apa yang terjadi sehingga masyrakat mencari jawaban sendiri dan membuat
antisipasi sendiri.Wilayah pemukiman di Kota Ambon sudah terbagi 2 (Islam dan
Kristen), masyarakat dalam melakukan aktifitasnya selalu dilakukan dilakukan
dalam kawasannya hal ini terlihat pada aktifitas ekonomi seperti pasar sekarang
dikenal dengan sebutan pasar kaget yaitu pasar yang muncul mendadak di suatu
daerah yang dulunya bukan pasar hal ini sangat dipengaruhi oleh kebutuhan riil
masyarakat; transportasi menggunakan jalur laut tetapi sekarang sering terjadi
penembakan yang mengakibatkan korban luka dan tewas; serta jalur – jalur
distribusi barang ini biasa dilakukan diperbatasan antara supir Islam dan
Kristen tetapi sejak 1 bulan lalu sekarang tidak lagi juga sekarang sudah ada
penguasa – penguasa ekonomi baru pasca konflik. Pendidikan sangat sulit didapat
oleh anak – anak korban langsung/tidak langsung dari konflik karena banyak
diantara mereka sudah sulit untuk mengakses sekolah, masih dalam keadaan
trauma, program Pendidikan Alternatif Maluku sangat tidak membantu proses
perbaikan mental anak malah menimbulkan masalah baru di tingkat anak (beban
belajar bertambah) selain itu masyarakat membuat penilaian negatif terhadap
aktifitas NGO (PAM dilakukan oleh NGO). Masyarakat Maluku sangat sulit
mengakses pelayanan kesehatan, dokter dan obat – obatan tidak dapat mencukupi
kebutuhan masyarakat dan harus diperoleh dengan harga yang mahal; puskesmas
yang ada banyak yang tidak berfungsi. Belum ada media informasi yang dianggap
independent oleh kedua pihak, yang diberitakan oleh media cetak masih dominan
berita untuk kepentingan kawasannya (sesuai lokasi media), ada media yang
selama ini melakukan banyak provokasi tidak pernah ditindak oleh Penguasa
Darurat Sipil Daerah (radio yang selama ini digunakan oleh Laskar Jihad (radio
SPMM/Suara Pembaruan Muslim Maluku).
Solusi
:
Menghadapi
persoalan seperti kasus diatas dapat diselesaikan dengan komunikasi yang baik
yang terus menerus dilakukan supaya konflik bisa terselesaikan sampai ke
akar-akarnya. Pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah harus cepat tanggap
jangan hanya melakukan pendekatan secara militer saja tetapi harus turun
langsung ke daerah konflik supaya mengetahui permasalahan sebenarnya ada dimana
dan harus menindak tegas para provokator yang berusaha memancing konflik. Para
pemuka agama setempat juga seharusnya duduk bersama dan saling silaturahmi agar
terciptanya suasana yang kekeluargaan antara ISLAM dan KRISTEN.
5.
Contoh
Kasus Leadership Dalam Etika Bisnis
Chairul Tanjung menyatakan bahwa dalam
membangun bisnis, mengembangkan jaringan adalah hal yang penting. Selain itu
memiliki rekanan yang baik sangat diperlukan. Membangun relasi pun bukan hanya
kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal
sekalipun. Baginya, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembangnya
bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus maka jejaring
bisa diandalkan.
Dalam hal investasi, Chairul Tanjung
memiliki idealisme bahwa perusahaan lokalpun bisa menjadi perusahaan yang bisa
bersinergi dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Ia tidak menutup diri
untuk bekerja sama dengan perusahaan multinasional dari luar negeri.
Menurutnya modal memang penting dalam
membangun dan mengembangkan bisnis. Namun kemauan dan kerja keras, merupakan
hal paling pokok yang harus dimiliki seseorang yang ingin sukses. Baginya
mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Dimana membangun
kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas.
Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa
generasi muda sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu
persatu. Menurutnya membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak
tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai
banyak yang mengambil jalan seketika, karena dalam dunia usaha kesabaran adalah
salah satu kunci utama dalam mencuri hati pasar.
Solusi :
Chairul Tanjung adalah seorang
pengusaha sukses yang ada di Indonesia. Cahairul Tanjung juga biasa kita sebut
dengan anak singkong. Sikap kepemimpinannya (Leadership) yang membuat
perusahaan yang iya bangun dari nol hingga sebesar ini berkembang dengan maju.
Dilandasi rasa kepemimpinan dan tanggungjawab patut dicontoh oleh para
pengusaha di Indonesia. Karakter seseorang yang pekerja keras, kejujuran,
bertanggungjawab, serta kepemimpinanlah yang bisa membangun bisnis dengan
sukses dan kemauan yang keras, rancangan ide yang selalu baru, dan inovasi baru
yang akan diberikan kepada investor agar tetap bertahan dan mau bekerja sama
dengan perusahaan atau bisnis.
Komentar
Posting Komentar